Kamis, 14 Maret 2013

pengertian dosa

Bagi para filsuf definisi (pengertian) dosa adalah apa saja perbuatan yang merugikan orang lain, dan ia bersifat sangat relatif tentunya. Definisi ini menjadi kian popular di era modern. Padahal memiliki kelemahan yang nyata yakni pada sifat terlalu relatifnya. Karena seorang ayah misalnya, yang memaksa atau bahkan memukul anaknya demi sebuah pembelajaran, dapat saja dinilai melakukan perbuatan dosa. Dari pengertian dosa yang rancu ini pula nilai HAM dibangun.

Tentu, kompleksitas manusia, terutama pada aspek rohani dan kejiwaannya, tidaklah dapat dipelajari dengan sekedar mengandalkan pisau analisis ilmiah dan empirisme semata. Sehingga bidang kemanusiaan ini yang disebut humaniora, telah nyaris disepakati oleh para pakar sebagai bidang khusus yang berbeda dari science murni. Dimana tidak seperti science yang bergerak secara linear menjadi semakin maju, bidang humaniora nyaris berjalan ditempat. Kebenarannya terus berada diwilayah debateble yang serumpun dengan bidang seni misalnya.

Maka tidak dapat tidak, dibidang humaniora inilah rangkaian wahyu yang disebut agama (true religion) mutlak dibutuhkan manusia. Secara tepat, Muhammad Saw berkata: "Tidaklah aku diutus melainkan untuk memperbaiki akhlak manusia" (HR. Thabarani). Dan akhlak, itu adalah humaniora. Disinilah, menjadi relevan bila kita meninjau definisi dosa dari perspektif Islami, karena Islam adalah true religion.

Secara sederhana, antara dosa besar dan kecil itu adalah kategorisasi dosa, macam-macam dosa, bukan definisinya. Sedang definisi dosa secara global adalah: "Kebaikan adalah berakhlak yang baik. Dan dosa adalah sesuatu yang terasa meragukan dalam hatimu, dan engkau benci jika orang lain mengetahui hal itu." (HR. Muslim)


Ya, dosa adalah sesuatu yang terasa meragukan dalam hatimu, dan engkau benci jika orang lain mengetahui hal itu! Sehingga bila anda penggemar film porno misalnya, dan anda benci bila ada orang yang mengetahuinya, maka jelas itu perbuatan dosa. Begitupun bila anda mencuri, berzinah, menipu, mengintip, kolusi, korupsi hingga masturbasi, yang dapat menimbulkan benci bila orang lain mengetahuinya, maka itu adalah perbuatan dosa tentunya. Perbuatan yang dosa yang demikian, bukan hanya mengundang murka Tuhan, tapi juga merugikan diri sendiri dan orang lain. Apa lagi dosa-dosa besar, tentu efeknya lebih signifikan lagi.

Pada akhirnya, seberapa banyakkah perbuatan yang anda tutup-tutupi dari publik: teman, rekan anak, istri, kekasih, orang tua, dsbnya? maka sebanyak itulah dosa yang anda lakukan. Tentu, ini hanya tool global saja, untuk lebih jauh memahami dosa, mengetahui klasifikasi dosa, macam-macam dosa, dosa-dosa besar, dll, tentunya kita dituntut untuk lebih memahami syariat Islam. Bertanya pada ulama.

1 komentar:

Pengikut

Powered By Blogger