Di jazirah arab ada dua bersaudara sifulan dan
sifilan yang menganut agama majusi. Mereka hendak beralih agama yaitu
islam dan mereka hendak menemui ulama cendekiawan ahli dalam agama
islam.
ketika mereka sampai di tempat tujuan tapi sang kakak mengurungkan niatnya.
"dik aku urungkan niatku untuk beralih agama"
si adik bertanya "kenapa kak bukankah kita sudah bertekat"
sang kakak menjawab "dik aku malu aku sudah berpuluhan tahun menyembah api dan aku ingin tetap bersama api"
si adik menjawab pula "kasihan kamu kak. Kalau begitu terserah kakak"
dan
si adik menemui ulama tadi singkat kata si adik telah masuk islam dan
dia berjandi pada dirinya untuk mengejar hidayah dan menebus dosa2nya
yang telah lalu,
kemudian sifilan pergi dengan anak dan istrinya
pergi dan dia menemukan rumah yang sudah lama tak berpenghuni dan mereka
tinggal ditempat itu,
esok harinya si filan pergi kepasar untuk
mendapatkan kerja bergegaslah dia kepasar tersebut dan kesana kemari
menawarkan tenaganya untuk bekerja. Tapi sampai siangpun dia tetap nihil
tak mendapatkan pekerjaan. Hingga waktu dzuhur dan dia shalat dimasjid
tersebut dan larut dengan do'a2nya lalu disore hari dia pulang
kerumahnya dengan tangan hampa,
keesokan harinya dia kembali
bekerja dan hasilnya pun sama seperti kemarin hingga hari ke tiga yang
bertepatan dengan hari jum'atpun dia kembali kepasar mencari pekerja'an
untuk mendapakatkan makanan karena dia tahu istri dan anaknya kelaparan
dirumah tp hingga siang dia tidak mendapatkan apa2 dan dia kemasjid
untuk shalat dan berdo'a di dalam hatinya dia berkata "aku akan bekerja
kepada allah saja karena dipasar tidak dapat apa2" dan dia larut dalam
dzikir dan do'a2nya kepada allah SWT.
Sedangkan dirumahnya
anaknya terus menangis meminta makanan karena lapar. Hingga sang istri
berpura memasak dan yang direbusnya adalah batu. Agar tiap anaknya
bestanya dia bisa menjawab ibu masih memasak dan belum matang sabar
ya,!! Itulah jawaban ya selalu dia ucapkan dikala anaknya bertanya.
Diwaktu tengah hari tiba ada orang mengetuk pintu dan ia membuka
pintu rumahnya ada seorang pemuda membawa nampan berisi makanan penuh
yang beraroma sedap dan nampannya terbuat dari perak dan didalam
nampannya juga berisi uang emas. Dia memberikan nampan tersebut katanya
ini adalah gaji suaminya yang bekerja keras, dan si ibu dan anaknya
memakan makanan tersebut dengan nikmat dan menyisakan buat nanti malam
untuk makan bersama sang ayah.
ketika sore siayah hendak mau
pulang dia bingung apa yang mau dia lakukan karena tiga hari dia tidak
mendapatkan apa2. dia pulang dengan lunglai agar dia gak malu dia
membungkus tanah dengan kain agar bila dia ditanya istrinya dia akan
menjawab "ini adalah tepung" dan dia bergegas pulang.
Sesampai
dirumahnya dia mencium aroma makanan dan dia mengetuk pintu agar
istrinya membukan pintunya ketika dia melihat meja penuh makanan dan dia
bertanya kepada istrinya asal usul makanan tersebut dan istrinya
menceritakan semuanya. Kemudian sang ayah bersujud sukur kepada allah.
dan si istri bertanya kepada suaminya dia menjawab "saya bekerja kepada
allah" si istri bertanya lagi tentang bungkusan yg di bawa suaminya tapi
sang suami malu di menjawab "ini bukan apa2" si istri mendesak dan si
suami pelan2 membuka bungkusan itu dan... SUBHANALLAH tanah yang
dibungkus tadi menjadi tepung. segala puji bagi allah pemilik alam dan
isinya "pujian dzikir dari mulut sang suaminya.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar